UPZIS atau UPZIS NU CARE LAZISNU atau UPZISNU adalah Unit Pengelola Zakat Infaq dan Shadaqah adalah perpanjangan tangan NU CARE LAZISNU di tingkat kabupaten/kota dan luar negeri, atau Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah yang merupakan perpanjangan tangan NU CARE LAZISNU di tingkat kecamatan dan kelurahan/desa.

Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah NU CARE LAZISNU Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU adalah Manajemen eksekutif LAZISNU di tingkat kecamatan atau wilayah kerja MWCNU yang memiliki tugas sebagai perpanjangan tangan UPZIS NU CARE LAZISNU kabupaten/kota dan berfungsi sebagai bagian pengumpulan dari UPZIS NU CARE LAZISNU PCNU kabupaten/kota.

Unit Pengumpul Zakat Infaq dan Shadaqah NU CARE LAZISNU Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama yang selanjutnya disebut UPZIS NU CARE LAZISNU PRNU adalah Manajemen eksekutif LAZISNU di tingkat desa atau wilayah kerja PRNU yang memiliki tugas sebagai perpanjangan tangan UPZIS NU CARE LAZISNU kabupaten/kota dan berfungsi sebagai bagian pengumpulan dari UPZIS NU CARE LAZISNU PCNU kabupaten/kota.

Jaringan Pengumpul Zakat, Infaq, Shadaqah LAZISNU yang selanjutnya disebut JPZIS LAZISNU adalah jejaring kultural Nahdlatul Ulama di seluruh Indonesia dan Luar Negeri yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan dari struktur LAZISNU pada setiap tingkatan dan dapat dibentuk di lembaga pemerintah, swasta maupun kelompok masyarakat di semua tingkatan baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta mendapatkan Surat Keputusan izin operasional dari Pengurus LAZISNU sesuai tingkatannya.

UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU dibentuk dan disahkan untuk mendapatkan izin operasional oleh Pengurus LAZISNU PCNU dengan syarat sebagai berikut:

1. Memiliki kantor representatif untuk kegiatan pengumpulan Zakat, Infaq, Shadaqah, CSR, dan DSKL.
2. Membuat surat pernyataan kesediaan membuat pelaporan program dan keuangan secara berkala setiap tiga bulan, enam bulan, dan akhir tahun kepada UPZIS NU CARE LAZISNU PCNU
3. Diusulkan dan direkomendasikan oleh Pengurus MWCNU setempat kepada Pengurus PCNU Cq. Ketua LAZISNU PCNU.

UPZIS NU CARE LAZISNU PRNU dibentuk dan disahkan oleh Pengurus LAZISNU PCNU dengan syarat sebagai berikut:

1. Memiliki kantor representatif untuk kegiatan pengumpulan Zakat, Infaq, Shadaqah, CSR, dan DSKL.
2. Membuat surat pernyataan kesediaan membuat pelaporan program dan keuangan secara berkala setiap tiga bulan, enam bulan, dan akhir tahun kepada UPZIS NU CARE LAZISNU PCNU
3. Diusulkan oleh pengurus PRNU setempat melalui UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU.
4. Mendapat rekomendasi dari UPZIS NU CARE LAZISNU MWCNU yang bersangkutan.

Manajemen JPZIS LAZISNU diusulkan oleh lembaga/yayasan yang merupakan jalur kultural NU dan disahkan oleh Pengurus LAZISNU sesuai tingkatannya, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. JPZIS LAZISNU telah memiliki kantor atau sekretariat representatif untuk pengumpulan dana Zakat, Infaq, Shadaqah, CSR, dan DSKL.
2. Khusus untuk Yayasan/Lembaga calon JPZISNU di tingkat MWCNU dan PRNU mengajukan permohonan kepada LAZISNU PCNU melalui NU-CARE LAZISNU MWCNU.
3. JPZIS LAZISNU harus memiliki komitmen dan integritas dalam melaksanakan program pengumpulan sekaligus melaporkan target pengumpulan yang sudah ditargetkan oleh pengurus LAZISNU yang mengesahkannya, dibuktikan dengan menandatangani pakta integritas.
4. Membuat surat pernyataan kesediaan membuat pelaporan program dan keuangan secara berkala setiap tiga bulan, enam bulan, dan akhir tahun kepada LAZISNU yang mengesahkannya.